Senin, 14 Maret 2011

Agama dan Pembangunan

Agama memiliki peran yang tidak kecil dalam pencapaian kemajuan sebuah negara. Tak kurang, etika Protestan menjadi akar bagi pencapaian kapitalisme di Eropa. Perlawanannya terhadap hegemoni gereja Katholik di abad pertengahan yang jatuh dalam kegelapan dan kekuasaan yang despotik membuatnya menjadi elan bagi spirit baru yang berlandaskan kerja keras dan penumpukan modal. Dengan kaya orang bisa berderma dan memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Meski banyak kritikan terhadap ideologi yang mengagungkan kepemilikan modal sebagai faktor penggerak kemajuan tersebut, tidak bisa diingkari kekuatannya telah menjadi fenomena global saat ini.


Adalah ahistoris upaya memposisikan agama secara diametral dengan kehidupan masyarakat dan negara. Menampilkan sisi agama sebagai asset pembangunan adalah tugas yang mendesak saat ini. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, memiliki pengalaman pasang surut dalam hubungan agama dan negara. Di tengah kegalauan akan peran agama (islam) yang di media massa di-framing dalam gambar yang compang-camping saat ini, perlu dibuat terobosan bagi perbaikan kondisi ummat. Saat urusan-urusan politik telah terselesaikan, maka urusan meningkatkan kesejahteraan ummat menuntut segera ditunaikan.

Rabu, 09 Maret 2011

Writing Public Policy

In public policy, we must use language as a tool to deliver our ideas. Many philosophers are thinking about basic principles of language. We are directed by George Orwell to get the pure function of language. From Orwell’s explanation we also could identify the misuse of language for manipulation and vagueness. How language can be corrupted for political objectives producing “degeneration of language” and “ugly language”. Foucault, on the other hand focus his analytics on the potential hegemonic function of language by the power holder using the concept of “governmentality”. This term is related to how the government using language as a tool to “win the consent of citizens” and finally reach its objectives. Using this art work, the government tries to control citizen’s mentalities, cultures, rationalities, attitudes by using appropriate words and language.